-MEMAKAI SEPATU HAK TINGGI
Sebaiknya ibu hamil tidak menggunakan sepatu hak tinggi
terutama setelah kehamilan melewati usia 7 bulan. Sepatu hak tinggi dapat
menimbulkan gangguan keseimbangan tubuh. Harus diketahui, beban kehamilan yang
terjadi di daerah perut ditambah dengan peng-gunaan sepatu hak tinggi dapat
meningkatkan risiko terjatuh. Akibat terjatuh ini adalah meningkatnya trauma
dalam kehamilan.
Penggunaan sepatu hak tinggi juga dapat menyebabkan
peregangan pada otot-otot di daerah pinggang. Wanita hamil akan lebih sering
mengeluhkan rasa sakit dan pegal pada daerah pinggang (low-back pain). Bahkan
jika kehamilan semakin membesar, bisa terjadi trauma pada otot-otot di daerah
pinggang tersebut. Selain itu, perubahan sumbu tubuh pun terjadi; tubuh akan
lebih condong ke depan, sehingga sebagai kompensasinya, ibu hamil berusaha
menegakkan tubuh dengan cara meregangkan otot pinggang dan punggung. Nah, saat
hamil beban di bagian depan tubuh semakin membesar, demikian pula regangan otot
di daerah pinggang dan punggung. Akibatnya pinggang dan punggung pun terasa
sakit.
- MENGONSUMSI GULA BUATAN ATAU SEJENIS GULA LOW CALORIE
Penggunaan gula sintetis berupa saccharine tidak dianjurkan
pada kehamilan, karena gula sintetis itu dapat menembus plasenta dan memasuki
sirkulasi janin. Janin dapat berisiko menderita kanker kandung kemih akibat
penimbunan gula sintetis tersebut di dalam kandung kemihnya.
- MEROKOK ATAU PEROKOK PASIF
Merokok selama kehamilan ataupun terkena paparan asap rokok
dapat menyebabkan hal buruk terhadap janin seperti keguguran, kematian janin
dalam kandungan, janin cacat, pertumbuhan janin terhambat, dan masih banyak
lagi. Peraturan di kantor harus tegas untuk melarang karyawan/wati yang merokok
berada di dalam ruangan bersama dengan wanita yang sedang hamil. Kondisi buruk
janin bahkan dapat terjadi pada ibu hamil yang mengonsumsi rokok meski dengan
dosis yang sangat minimal.
-MENJADI DONOR DARAH
Selama kehamilan, ibu tak dianjurkan menjadi donor darah
bagi kepentingan orang lain. Asal tahu saja, ibu hamil cenderung mengalami
anemia sehingga perlu darah untuk dirinya sendiri. Donor darah dapat dilakukan
kembali setelah masa nifas terlampaui.
Namun pada keadaan istimewa, sebagai persiapan untuk operasi
berencana, menjadi donor darah bagi diri sendiri akan diperbolehkan. Misalnya
karena kehamilan ibu mengalami plasenta previa. Jika operasi direncanakan pada
usia kehamilan 38 minggu, maka di usia kehamilan 32 minggu, ibu hamil dengan
kadar hemoglobin berkisar antara 10-12 g/dl, diperbolehkan melakukan donor
darah untuk dipergunakan bagi diri sendiri (auto-transfusi). Hingga saatnya
dilakukan operasi, darah tersebut disimpan di bank darah.
- MINUM MINUMAN BERALKOHOL
Kandungan alkohol terbukti dapat menimbulkan kecacatan, baik
fisik maupun psikis, bagi janin dalam kandungan. Alkohol dapat menembus
plasenta dan masuk ke dalam sirkulasi janin. Karena fungsi organ janin masih
muda, maka alkohol akan berada di dalam tubuh janin lebih lama dibandingkan
pada tubuh orang dewasa, sehingga dapat menimbulkan kacacatan.
-MEMAKAI SAFETY-BELT
Seatbelt/safety-belt tetap harus dipergunakan selama ibu
hamil mengemudi kendaraan. Seatbelt/safety-belt tidak mengganggu kehamilan
karena posisi tali dapat diatur menyilang di bawah perut dan di atas perut atau
di dada (sama sekali tidak menekan perut).
-DEPRESI
Para wanita bila stress akan menjadi perang dunia , jika
depresi sang ibu dengan anak sangat besar akan sangat bahaya bagi ibu dan anak.
Bisa saja ibu pergi ke tempat aborsi untuk membahayakan anak.
-MENGEMUDIKAN MOBIL
Secara prinsip, wanita hamil boleh mengendarai mobil
sendiri, selama kehamilan di trimester pertama dan keduanya tak mengalami
masalah berarti. Namun di trimester terakhir, dengan kehamilan yang sudah
besar, tentunya akan sulit untuk memegang kemudi dengan aman dan nyaman.
- MINUM AIR ES
Tak masalah. Kalaupun ada yang mengatakan nanti akan membuat
janin jadi gemuk, itu adalah mitos. Kecuali es ini ditambahkan dengan sirop,
madu atau gula yang berlebih karena mengandung zat karbohidrat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar