Siapa yang belum mengenal batik? Mungkin anak
kecil saja yang belum mengenal batik. Batik adalah seni menggambar di atas kain dengan
menggunakan lilin atau malam yg
membentuk pola yang di inginkan yang bernilai seni, dan batik merupakan
warisan dari nenek moyang indonesia yang masih ada dan terjaga sampai saat ini.
Batik yang merupakan suatu identitas bangsa mulai kembali trend dan
dilestarikan akhir dekade ini. Yang dulu para pemuda enggan memakai batik
karena batik berkesan tua, tidak gaya dan kolot itu kini mulai bangga memakai
batik produk asli Indonesia. Banyak sekali jenis corak unik dan warna yang
membuat batik Indonesia menjadi sangat spesial. Banyak wisata manca negara datang ramai ramai menggunakan rental mobil elf jakartauntuk
belajar membatik di daerah yang memiliki batik. Hampir seluruh daerah indonesia mempunyai
corak batik sendiri – sendiri, dan membuat banyak orang kebingungan memilih
batik yang cocok karena sanking banyak jenisnya. Apakah membatik sama dengan
melukis? Seni ini memang sangat sering di omongkan sama, tetapi hal itu tidak.
Melukis dan membatik mempunyai media dan kesulitan yang berbeda beda, belum
tentu orang yang jago melukis bisa membatik dan sebalik dan banyak sekali orang
yang bilang orang seni desain grafis bisa membatik, jelas tidak. Karena
mambatik itu bukanlah hal yang mudah, membuat batik ada yang harus di
perhatikan tidak dengan desain. Di desain untuk membuat karya hanya lewat media
komputer. Berikut cara membatik
Dalam taham awal
yaitu mempersiapkan alat yang akan di gunakan, yaitu: : kain mori sesuai
kebutuhan yang telah diketel (proses menghilangkan kanji pada kain dengan cara
diuleni dalam larutan minyak kacang) dan canting.
Setelah itu siapkan
gambar yang ingin dibuatkan menjadi batik dengan pola yang diinginkan, tahap
ini biasa di sebut nglengreng.
Panaskan
lilin/malem diatas wajan hingga mencair sempurna. Suhu maksimal lilin/ malem
sekitar 80 derajat Celcius. Jadi, harus berhati-hati saat menggunakannya.
Perhatikan posisi
duduk saat membatik. Duduklah dengan posisi tungku/ kompor batik berada di
sebelah kanan(kecuali kidal, tungku/ kompor ada di sebelah kiri) untuk memudahkan
mengambil malem dan menggoreskannya ke atas kain mori.
Celupkan canting ke
dalam wajan yang terisi oleh malem selama sekitar 3 detik sebagai pengesuaian
suhu pada canting.
Mulailah
menggoreskan canting ke atas kain yang telah dilengreng (dipola) dengan
menggoreskannya dari kiri ke kanan sama halnya dengan menulis latin. Hal ini
dimaksudkan agar mendapatkan goresan yang baik dan halus.
Isilah bagian pola
yang kosong dengan ornamen-ornamen seperti garis-garis arsiran maupun
titik-titik. Misalnya pada gambar daun mestinya memiliki tulang daun, maka daun
tersebut akan diisi garis sesuai dengan kebutuhan. Tahap ini biasa disebut
dengan istilah Isen-isen.
Tahap nembok
artinya mengeblok bagian kain yang tidak ingin terkena warna. Namun, tahap ini
dilakukan apabila dibutuhkan warna awalnya.
Tahap pencelupan
warna. Biasanya menggunakan pewarna sintesis napthol dan indigosol. diperlukan
beberapa kali celupan untuk memunculkan warnanya.
Tiriskan kain yang
telah dicelup dan diamkan agar warnanya dapat meresap dengan maksimal pada
serat kain.
Rebus kain dalam
air mendidih 100 derajat Celcius untuk melirihkan lilin/ malem yang menempel
pada kain untuk memunculkan motif yang telah didisain. tahap merebus ini
disebut nglorod.setelah itu tahap terakhir cuci kain dengan air bersih untuk
menghilangkan lilin yang nempel, jemur dengan angin saja hindari dari matahari
langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar