Jika anda adalah pelaku usaha, maka anda harus memili
kemasan apa yang akan anda pilih untuk mengemas makanan dan minuman.
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Negara” berkembang
seperti Indonesia, secara tidak langsung turut mendorong peningkatan penggunaan
kemasan produk dalam kehiduoan masyarakat kita.
Banyak sejali jenis” variasi kemasan yang beredar dipasaran, bahkan penjual makanan atau minuman pun sudah memakainya. Umumnya, kemasan produk yang sekarang ini banyak beredar di pasaran adalah jenis kemasan produk yang menggunakan material kemasan fleksibel. Hal ini banyak dipilih oleh para pelaku bisnis mengingat harga harga kemasan produk yang fleksibel jauh lebih murah jika dibandingkan dengan kemasan kaku, yang berbahan metal atau plastik. Selain harganya yang lebih murah, kemasan produk yang fleksibel juga lebih ringan sehingga akan berimbas pada lebih rendahnya biaya transportasi.
Kemasan produk yang fleksibel juga dapat dicetak dengan menggunakan lebih dari 6 warna sehingga bisa menambah nilai jual suatu produk yang dikemasnya. Penggunaan kemasan produk yang fleksibel sekarang ini juga tidak terbatas pada kemasan makanan dan minuman saja, akan tetapi juga sudah merambah pada industri obat-obatan meskipun masih terbatas.
Sebagai pelaku usaha memang bukan hanya kemasan saja yang
perlu dipikirkan, desain pada kemasan juga perlu, harga untuk produk juga
perlu. Untuk hal desain kemasan, jika anda memiliki kenalan yang ahli dalam
mendesain kemasan, maka anda bisa meminta nya. Atau anda bisa mencari jasa desain kemasan produk Namun sekarang saya
akan membahas mengenai bahan dari kemasan” makanan dan minuman.
Jenis Kemasan Makanan dan Minuman
1. Plastik
Plastik adalah jenis kemasan produk yang banyak digunakan
oleh industri untuk mengemas makanan dan minuman. Kemudahannya dalam proses
produksi dan harganya yang murah membuat kemasan plastik menjadi banyak
dipilih. Namun, perlu diketahui bahwa beberapa jenis kemasan plastik yang
berasal dari polyetilen polypropilen polyvinylchloride tidaklah aman bagi kesehatan.
2. Kertas
Selain plastik, kertas juga banyak digunakan sebagai alat
pengemas makanan. Namun, ada beberapa jenis kertas yang seharusnya tidak
digunakan oleh pelaku bisnis untuk mengemas makanan terutama kertas bekas.
Karena kertas bekas yang memiliki tulisan dan terbuat dari tinta mengandung
timbale (Pb) yang melebihi batas. Sehingga akan sangat berbahaya jika terkena
makanan yang dikemas dan dikonsumsi manusia.
3. Kaleng
Sekarang ini banyak produk makanan dan minuman yang dikemas
menggunakan kaleng. Pada umumnya makanan yang dikemas menggunakan kaleng akan
kehilangan kesegarannya, selain itu nilai gizinya juga turun akibat pengolahan
produk dengan suhu yang tinggi.
Pada pemakaiannya, kemasan makanan dari kaleng ini harus
dilapisi timah putih (Sn) dengan sangat ketat tanpa ada lubang sedikitpun
sehingga tidak akan menimbulkan karat. Sehingga, cermat dalam memilih kemasan
makanan berbahan kaleng adalah upaya untuk menghindari kemungkinan terburuk.
4. Styrofoam
Penelitian telah membuktikan bahwa desain kemasan makanan
yang terbuat dari Styrofoam sangat diragukan keamanannya bagi kesehatan tubuh
manusia. Styrofoam yang terbuat dari kopolimer styrene menjadi sangat populer
di kalangan pelaku bisnis makanan.
Bahan kemasan makanan tersebut bisa mencegah terjadinya
kebocoran serta mampu mempertahankan bentuk ketika dipegang oleh konsumen atau
pelanggan. Bahan kemasan tersebut juga mampu mempertahankan suhu panas maupun
dingin. Namun, akan berbahaya bagi kesehatan jika kemasan tersebut dipakai untuk
makanan panas, berlemak, beralkohol dan berminyak karena bahan kemasan makanan
dari Styrofoam ini bisa melepas monomer.
5. Gelas atau Kaca
Bahan kemasan makanan ataupun kemasan minuman yang paling
aman adalah yang terbuat dari kaca atau gelas. Namun, kemasan produk ini memang
sangat rentan pecah dan tidak akan tahan ada suhu tertentu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar